Judl buku : Mengukir Masa Depan
Pengarang : Nidhoen Sriyanto
Penerbit : P.T Balai Pustaka
Tebal : 78 halaman
Pengarang : Nidhoen Sriyanto
Penerbit : P.T Balai Pustaka
Tebal : 78 halaman
Kerja Keras Membawa Penghasilan
Buku ini ditulis oleh mahasiswa lulusan Sarjana Muda Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Negeri Surakarta, tahun 1972. Beliau adalah Nidhoen Sriyanto kelahiran 13 Desember 1949 di Wonogiri. Beliau menulis di bidang tulis menulis sejak tahun 1931. Pada tahun 1981 sampai tahun 1985, dalam sayembara mengarang bacaan populer yang diselenggarakan oleh proyek penulisan dan penerbitan buku dan majalah
pengetahuan umum dan profesi, beliau menjadi juara sebanyak 5 kali
berturut-turut. Yakni tahun 1981 sampai 1983 berhasil meraih juara dua dan
tahun 1984 sampai 1985 berhasil meraih juara satu.
Beliau menulis buku ini, karena beliau melihat kenyataan pada waktu itu, yang memperlihatkan banyaknya pengangguran-pengangguran yang di gambarkan dalam buku ini, karena disebabkan oleh warisan yang kurang menguntungkan dari para orang tua yakni mereka ingin anaknya bekerja di perkantoran.
Kemudian beliau memberikan solusi, yang beliau sampaikan dalam bentuk cerita kehidupan Wasisadi.
Pak Nodan tinggal di kota Angsana. Beliau bersama istrinya menempati rumah yang sudah susah payah dibangunnya oleh dari hasil tabungan yang mereka kumpulkan. Mereka mempunyai dua anak bernama Wasisadi dan Asri.
Wasisadi bersekolah di SMP Margajaya, sedangkan adiknya dmasih duduk di seklah dasar. Di sekolahnya, Wasisadi termasuk siswa yang pandai, dewasa falam berpikir dan dapat dipercaya oleh teman-teman sekelasnya. Selama tiga tahun lamanya dia menuntut ilmu dan memetik pengalaman di SMP. Sampailah pada waktunya dia harus meninggalkan sekolah tercintanya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dia memilig Sekolah Teknologi Menegah seperti saran dari wali kelas tiga SMPnya, pak Purhadi.
Dalam cerita ini, diceritakan Wasisadi sampai menjadi seorang pengusaha meubel dan alat-alat rumah tangga yang sukses. Dia
membuat bangga orang tuanya, yang hanya seorang tukang kayu. Lalu apa
kiat sukses dan langkah yang ditempuh Wasisadi, setelah lulus SMP
Margajaya sampai menjadi seorang pengusaha meubel ???. Jawaban
pertanyaan itu merupakan solusi yang diberikan penulis dalam menyikapi
banyaknya pengangguran-pengangguran waktu itu.
Buku
ini menggunakan bahasa sehari-hari. Sehingga mudah sekali untuk
dimengerti dan Kita akan merasa kejadian tersebut dilihat oleh mata
kepala kita sendiri. Selain itu, cerita-ceritanya
juga mempunyai amanat-amanat yang tersirat di dalamnya. Yang sangat
bermanfaat untuk kehidupan kita. Buku ini juga, menyajikan cerita
pembuka, yang mengutarakan permasalahan apa yang akan diceritakan dalam
buku ini.
Buku ini hanya memiliki beberapa kekurangan yakni, sulitnya menemukan unsur agama dalam buku ini dan bahasanya sedikit sekali mengandung bahasa yang bermakna konotasi.
Akhir
kata, buku ini akan memberikan banyak manfaat, jika dibaca oleh siswa
yang masih sekolah, yang masih mencari tujuan hidup dan masih mengukir
masa depannya. Karena buku ini memotivasi kita sebagai siswa dan
memberikan pengarahan-pengarahan yang logis dan dewasa dalam pencapaian
masa depan kita.
Tapi buku ini juga bisa dan layak dibaca, tidak hanya oleh siswa, tapi oleh seluruh lapisan masyarakat.