by : M.Ariqy Raihan
Ada 4 orang sekawan nih, namanya Budi, Bidu, Ibud, sama Idub. Mereka adalah mahasiswa. Mereka itu udah bersahabat dari dulu banget, sebelum Belanda menjajah Indonesia. Sebelum kerajaan muncul di Indonesia. Kalau mau diliat tampang, semuanya ganteng banget... Kalau dibandingin sama Budi anduk.
Nah, 4 orang sekawan ini ngekos disuatu rumah kos-kosan gitu yang baru aja selesai dibangun, semua kamar disewa. Kalau dilihat dari luar itu keren banget, cuma pas beberapa bulan tinggal disitu mereka merasa kurang sreg. Eit.. Bukan kurang sreg sih, tetapi minder karena anak yang punya kos itu mukanya mirip sama Emma Watson, sedangkan mereka ancur. Yang paling minder tetep si Budi, karena doi doang yang masih ngejomblo di antara mereka berempat.
Akhirnya, entu orang berempat memilih untuk cuek aja, supaya lebih merasa 'Ganteng' & 'Macho'. Jadi ceritanya itu, pas di kuliahan, si Bidu, Idub, sama Ibud pergi sama gebetan masing-masing.. Nah cuma si Budi doang yang jomblo. Apalagi waktu itu hari sabtu, duh momennya kena banget. Orang-orang pada pergi, doi sibuk megang sapu sambil nyanyi. Malemnya si Budi sendirian di kosan. Yang 3 lainnya pada jalan. Alhasil, Budi menggalau sendirian. Sapu dan kain pel standby di tangan. Dan Budi pun beraksi. Lagu The Rock diputar di mp3 kesayangan Budi.
"Malaaam ini ku sendiriii ~ tak ada yaang lewaat siniii ~ seperti malam malaaaam jumat kliwoon." Budi mulai nyanyi.
Suaranya... Beeeeh mirip kambing keselek. Eh ternyata suami yang punya kosan marah marah, wong die lagi tidur si Budi nyanyi kenceng banget.
"Woooiii !!! Berisik woooii! Gue sambit lu pake terong! " teriak Entu bapak dari lantai satu ke Budi yg ada di lantai 45 (?) boong dech, lantai tiga.
Si Budinya tidak mendengar, entu orang terus aja nyanyi kenceng-kenceng.
Tuhaan kirimkanlaah akuu ~ cewek yang seksii seksiii ~ yang mencintaii akuu aada apaanyaaa ~ " , Budi mneruskan nyanyiannya.
Terus dia menyetel lagunya kerispatih yang Bila Rasaku Ini Rasamu.
"Bilaa dompetku ini dompetmuu ~ maukah engkaau mengisinya setiap hariiii ~ "
Entu orang tidak berbakat menyanyi, lirik ditukar semua kayak begitu. Dan si Bapak tadi makin naik pitam jadinya
" Wooiiii ! Lu bener bener ye bikin gue darah tinggi ! Sini lu turun ! Gue sodok lu pake tiang bendera ! " Teriak Bapak yg tadi.
Si Budi masih saja tidak mendenger, dengan santainya mainin sapu mengikuti gaya Slash, gitaris Guns n Roses.
Tidak lama kemudian, waktu doi turun mau minta duit sama yang punya kosan, doi langsung dicegat sama Bapak itu. Entu Bapak udah nyabut tiang bendera dan siap gebuk si Budi, akan tetapi.............
" Paak !! Jangaan ! " Teriak sebuah suara yang indah terdengar di telinga Budi. Dan suara itu adalah suara anak perempuan bapak itu.
"Tidak harus di gebuk kan paa? Di racun saja (?) eh sorry maksudnya secara baik baik kan bisa?? " kata perempuan tersebut.
Dan akhirnya masalah Budi dengan bapak itu selesai setelah gugatan dicabut. Dan kali ini Budi berduaan sama perempuan tersebut. Budi beraniin diri untuk kenalan sama perempuan tersebut. Dengan terbata-bata Budi menanyakan nama entu malaikat cantik.
"Nama aku Mirnah, bang " kata perempuan itu.
Budi cengo. Babi cengo. Budi dan Babi sama-sama cengo. (?) Anak perempuan seperti Emma Watson gitu namanya Mirnah? Harusnya kan Gunawan ya?.
Kembali ke cerita. Singkat, terjadi obrolan panjang antara Budi dan Mirnah. Mulai dari menanyakan siapa nama lengkapnya, hobinya, makanan fvorit, mnuman fvorit, sampai siapa maling favoritnya? Obrolan itu baru terhenti setelah bapaknya si Mirnah keluar lg dan nge-geret Budi balik ke kamarnya. Tidak lama kemudian, si Bidu, Idub, dan Ibud balik. Mereka kaget melihat Budi yang babak belur. Dan pemandangan seperti itulah yang terus terlihat oleh 3 sahabat Budi lainnya setiap malam minggu selama 4 bulan kedepannya. Pada suatu hari, setelah Budi sudah siap babak belur lagi, ternyata Mirnah tidak nongol-nongol. Ternyata si Mirnah nitip sebuah surat ke Ibud.
"Bud, nih Mirnah menitipkan surat buat kamu." Sahut Ibud ke Budi sambil menyodorkan suratnya ke Budi.
Setelah membuka surat tersebut, Budi langsung nangis tidak ketolongan. Tidak tau kenapa entu anak kayak begitu.
" Bud.. Bud... Lu nape? " tanya Ibud.
" Gue nangis karena....... Tidak bisa membaca tulisan Mirnah.. Jelek bangat.." jawab Budi
Memang bener seperti pepatah zaman Majapahit, "Orang cantik belum tentu tulisannya juga cantik".
Berhubung Budi tidak bisa membaca, Penulis jelaskan dah selaku yang bikin cerita.....
Jadi, si Mirnah pergi ke luar negeri buat TKI, terus di surat itu dia bilang ke Budi supaya ngelunasin utang Budi ke Mirnah.
Dan selesailah kisah ini. Budi pun hidup berbahagia. Terima kasih, maaf ceritanya garing abis wkwkwk :D.
0 komentar:
Posting Komentar